Selama beberapa hari terakhir ini dunia sepertinya digegerkan dengan
berita ditemukannya sebuah sepesies ikan yang bernama pacu di perairan
Selat Oresund yang memisahkan Denmark dan Swedia. Yang membuat berita
ini menjadi sangat menggegerkan adalah tersiarnya kabar bahwa ikan ini
merupakan spesies ikan pemangsa testis manusia. Pihak Natural History
Museum of Denmark bahkan mengeluarkan peringatan bagi para perenang
terkait temuan ini. Tapi benarkah ikan pacu memang memangsa testis
manusia?
Ikan pacu sebenarnya merupakan spesies ikan air tawar yang banyak di
jumpai di kawasan Amerika Selatan terutama di sungai-sungai di area
Amazon. Selain itu, ikan yang masih tergolong kerabat dari piranha ini
juga dapat di jumpai di Amerika dan Papua New Guinea. Di Papua New
Guinea, ikan yang berukuran rata-rata 21 cm dan bisa tumbuh hingga 90 cm
itu dikenal juga dengan nama 'The Ball Cutter'. Di Amerika ikan ini
dikenal sebagai ikan pembuat masalah hingga pihak pemerintah di Texas,
Amerika Serikat, sampai menggelar sebuah sayembara berhadiah US$100
untuk tiap ikan pacu yang berhasil di tangkap.
Stigma negatif tehadap ikan melekat pada ikan ini sejak adanya laporan
serangan ikan pacu terhadap pria di kawasan pasifik dan Papua New
Guinea. Dalam serangan tersebut telah jatuh beberapa korban jiwa akibat
kehabisan darah setelah ikan pacu memangsa habis testis mereka. Ditambah
dengan hubungan kekeluargaan ikan pacu dengan piranha, plus tampilan
keduanya yang mirip, anggapan bahwa ikan ini merupakan ikan yang ganas
semakin menguat.
Tapi sebenarnya ikan ini bukanlah jenis ikan yang termasuk kategori
agresif dan berbahaya. Menurut Lars Skou Olsen, seorang kurator dari
Blue Planet Aquarium, ikan pacu sebenarnya adalah jenis ikan yang tidak
berbahaya bagi manusia. Dibeberapa negara, termasuk di Denmark, ikan
pacu merupakan jenis ikan peliharaan yang cukup digemari, Blue Planet
Aquarium sendiri memiliki sekitar 6-8 ekor ikan pacu yang berukuran
sekitar 1 meter dengan bobot mencapai 20kg.
Olsen menambahkan sebenarnya makanan ikan pacu adalah berbagai jenis
kacang-kacangan, ikan, dan makanan favorit mereka adalah sayur-sayuran.
Kasus serangan ikan pacu pada testis manusia kemungkinan dikarenakan
perenang yang berenang tanpa pakaian sedang bertemu ikan pacu yang
kelaparan. Ikan itu kemungkinan mengira testis manusia sebagai kacang
karena bentuknya yang sekilas mirip. Karena terdesak oleh rasa lapar
akhirnya ikan tersebut memangsa testis tersebut. Akan tetapi pada
dasarnya ikan ini merupakan jenis ikan pemalu yang akan memilih untuk
lari dan bersembunyi ketika bertemu manusia.
Mengenai penemuan ikan pacu di Selat Oresund, Olsen berpendapat
kemungkinan itu adalah ikan peliharaan seseorang yang sengaja dibuang ke
laut. Ikan pacu memang termasuk jenis ikan yang cukup menarik untuk
dijadikan ikan hias di dalam rumah, hanya saja karena ikan ini mampu
tumbuh hingga sangat besar, kebanyakan pemilik kemudian memilih untuk
membuang ikan ini ketika telah dewasa. Hanya saja Olsen sendiri masih
sedikit bingung bagaimana ikan air tawar ini mampu hidup di air laut
yang asin dan kondisi perairan Oresund yang dingin.
Sumber : http://tobeeinspired.blogspot.com/