Ada rekomendasi unik bagi pekerja yang ingin mendapat kenaikan gaji di kantor: bercintalah lebih sering. Sebuah studi menyatakan hubungan seks secara rutin adalah kunci meningkatkan pendapatan seseorang.
Bagaimana bisa?
Peneliti menemukan,
mereka yang bercinta minimal empat kali seminggu memperoleh gaji lebih
tinggi daripada mereka yang lebih jarang berhubungan intim. Temuan ini
telah memperhitungkan tingkat pendidikan maupun profesi seseorang.
"Kurangnya keintiman fisik berpengaruh signifikan terhadap cara pandang seseorang," ucap peneliti.
"Orang butuh mencintai dan dicintai. Hilangnya elemen ini membuat orang merasa kesepian, depresi, dan kecemasan sosial yang dapat mempengaruhi pekerjaan mereka," kata pemimpin studi, Dr. Nick Drydakis dari Anglia Ruskin University, kepada CBSNews, Sabtu 17 Agustus 2013.
Drydakis menyelidiki topik ini karena percaya setiap orang memiliki kebutuhan dasar, seperti makan, minum, tidur, dan seks. Hal ini harus terpenuhi sebelum mereka mencapai sukses di bidang lain kehidupan mereka.
Selama studi, Drydakis mempelajari data 7.500 orang berusia antara 26 dan 50 tahun. Peserta ditanya mengenai kesehatan, aktivitas seks, status pekerjaan, dan penghasilan mereka.
Hasilnya menunjukkan peserta yang berhubungan seks lebih dari empat kali seminggu memiliki penghasilan lima persen lebih besar daripada mereka yang bercinta kurang dari empat kali seminggu.
Studi ini juga menemukan orang yang tidak berhubungan seks sama sekali memiliki penghasilan tiga persen lebih rendah daripada yang berhubungan seks. Bahkan, mereka yang memiliki masalah kesehatan memiliki penghasilan lebih tinggi bila bercinta secara teratur.
Walaupun tak mengetahui persis alasannya, Drydakis menduga hal ini karena orang yang berpenghasilan lebih tinggi memiliki uang lebih untuk berkencan lebih sering. Atau, bisa jadi mereka yang berpenghasilan lebih tinggi lebih menarik bagi mitra potensial.
Alasan lainnya, orang yang memiliki gaji lebih tinggi mampu membeli hadiah dan memanjakan pasangan mereka, sehingga berada dalam situasi yang lebih kondusif secara seksual.
"Aktivitas seksual merupakan aspek kunci dari kesehatan pribadi dan kesejahteraan sosial yang mempengaruhi individu di seluruh rentang hidup mereka. Akses luas berbasis kesehatan seks bisa menjadi faktor penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Drydakis.
"Kurangnya keintiman fisik berpengaruh signifikan terhadap cara pandang seseorang," ucap peneliti.
"Orang butuh mencintai dan dicintai. Hilangnya elemen ini membuat orang merasa kesepian, depresi, dan kecemasan sosial yang dapat mempengaruhi pekerjaan mereka," kata pemimpin studi, Dr. Nick Drydakis dari Anglia Ruskin University, kepada CBSNews, Sabtu 17 Agustus 2013.
Drydakis menyelidiki topik ini karena percaya setiap orang memiliki kebutuhan dasar, seperti makan, minum, tidur, dan seks. Hal ini harus terpenuhi sebelum mereka mencapai sukses di bidang lain kehidupan mereka.
Selama studi, Drydakis mempelajari data 7.500 orang berusia antara 26 dan 50 tahun. Peserta ditanya mengenai kesehatan, aktivitas seks, status pekerjaan, dan penghasilan mereka.
Hasilnya menunjukkan peserta yang berhubungan seks lebih dari empat kali seminggu memiliki penghasilan lima persen lebih besar daripada mereka yang bercinta kurang dari empat kali seminggu.
Studi ini juga menemukan orang yang tidak berhubungan seks sama sekali memiliki penghasilan tiga persen lebih rendah daripada yang berhubungan seks. Bahkan, mereka yang memiliki masalah kesehatan memiliki penghasilan lebih tinggi bila bercinta secara teratur.
Walaupun tak mengetahui persis alasannya, Drydakis menduga hal ini karena orang yang berpenghasilan lebih tinggi memiliki uang lebih untuk berkencan lebih sering. Atau, bisa jadi mereka yang berpenghasilan lebih tinggi lebih menarik bagi mitra potensial.
Alasan lainnya, orang yang memiliki gaji lebih tinggi mampu membeli hadiah dan memanjakan pasangan mereka, sehingga berada dalam situasi yang lebih kondusif secara seksual.
"Aktivitas seksual merupakan aspek kunci dari kesehatan pribadi dan kesejahteraan sosial yang mempengaruhi individu di seluruh rentang hidup mereka. Akses luas berbasis kesehatan seks bisa menjadi faktor penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Drydakis.
Sumber : http://life.viva.co.id/
0 Comments
